Senin, 02 Januari 2012

ETIKA KEPERAWATAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Dalam hubungan bisnis atau dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita pernah diundang untuk suatu jamuan makan bersama.
Tujuan makan bersama ialah mempererat hubungan antara pengundang makan dan yang diundang.
            Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manners merupakan hal utama yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, Dan dalam jamuan makan tradisional kita pun kita harus memiliki tata cara makan.
            Etika diperlukan tidak hanya dalam acara jamuan makan saja. Dalam pergaulan sehari-hari, Etika memegang peranan penting.
            Maka dari itu kami mengambil judul ”Etika makan Internasional dan Tradisional” untuk makala kami.

1.2              Tujuan

Tujuan kelompok kami mengangkat judul ini antara lain supaya mahasiswa dapat mengenal Etika cara makan Internasional dan cara makan Tradisional dengan baik dan benar, Dan akan berguna dilain waktu di dalam masyarakat.
            Etika adalah norma atau nilai-nilai yang harus diketahui oleh siapa saja. Dan yang paling terpenting adalah etika makan Internasional maupun Tradisionalmaka dari pada itu kita sebagai pelajar harus banyak mengetahui tentang etika makan Internasional dan Tradisional.



















BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1       Pengertian


Etika dalam bahasa Yunani kuno ”Ethos” (Tempat tinggal yang biasa, padang rumput,kebiasaan,adat,akhlak,watak,perasaan,sikap,cara berfikir).

Secara etimologis “Etika” ilmu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adad kebiasaan. Kata yang dekat dengan “Etika” adalah “Moral” yang artinya kebiasaan,adapt.

Etika mengandung 3 pengertian :
  1. Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
  2. Kumpulan azas atau nilai-nilai moral.Misalnya kode Etik.
  3. Ilmu yang baik atau yang buruk.

Etika menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang diterima dalam masyarakat.

Etika makan adalah : Nilai atau norma moral yang dimiliki seseorang dan digunakan dalam jamuan makan ( dalam jamuan makan Internasional maupun jamuan Tradisional).

2.2       ETIKA MAKAN INTERNASIONAL







Sebuah Tuntutan Zaman Yang Sedikit Merepotkan
Apapun profesi anda pasti pernah menghadiri acara jamuan makan, baik yang diadakan di rumah, restaurant, cafe, maupun hotel berbintang. Ada sebagian orang masih merasa canggung atau nervous melihat perlengkapan makan yang begitu banyak dan beragam di saat jamuan. Saya punya sepenggal cerita tentang seputar dunia perut ini; Pada suatu saat, seorang pengusaha dari daerah menghadiri jamuan makan malam di hotel berbintang lima, karena undangan untuk dua orang, istrinya di ajak serta menghadiri jamuan. Singkat cerita, hidangan cold appetizer (pembuka dingin) di sajikan. Sepiring selada udang dengan thousand island sauce. Karena tidak biasa menghadiri jamuan, si istri dengan santainya menyantap salad dengan garpu ditangan kiri dan sendok sup di tangan kanan. Untungnya suaminya tau, setengah berbisik suaminya berkata “Mah…sendoknya salah, ganti sama pisau” dan si siistri-pun tersipu malu dibuatnya.Saya percaya ilustrasi di atas tidak akan terjadi pada anda, apalagi setelah membaca artikel ini. Rasa percaya diri bertambah, tidak canggung, makan dengan mantap dan terlihat elegant di saat jamuan makan.
2.2.1    Awal dari Sebuah Jamuan
Undangan jamuan makan biasanya datang satu minggu sebelum hari “H”, pada bagian bawah kiri undangan seringkali seringkali tertulis kalimat R.S.V.P (Respondez S’il Vous Plait). Maksudnya anda diminta memberikan jawaban atau kepastian kedatangan . Konfirmasikan kedatanngan via telepon atau bicara langsung. Ini penting dilakukan karena berguna bagi si penyelenggara acara, baik untuk pemesanan tempat maupun order menu hidangan.
Ketika hari acara tiba, usahakan jangan datang terlambat sehingga membuat anda merasa canggung saat memasuki ruangan. Datanglah 10-15 menit sebelum acara perjamuan dimulai, datang lebih awal membuat perasaan anda lebih nyaman, mengenal situasi dan mempunyai waktu untuk beramah tamah dengan tuan rumah maupun tamu-tamu yang lain.
Seringkali di dalam undangan juga disebutkan pakaian yang harus dikenakan sesuai tema acara. Pakailah busana sesuai ketentuan, jangan sampai anda satui-satunya yang berbusana kebaya tradisional diantara tamu-tamu berpakaian casual. Atau anda berdandan tebal dengan sepatu hak tinggi, sementara temanya pesta kebun dengan hidangan serba panggang (barbeque). Tentu saja anda akan sulit melangkah karena hak sepatu menancap di tanah dan make up anda menjadi luntur karena asap dan udara panas
.Pada pesta-pesta gala dinner, sebelum acara makan di lakukan biasanya ada pre-dinner. Sambil menunggu VIP guest, tamu-tamu sambil berdiri menikmati snack dan minuman ringan. Hidangannya berupa kue-kue kecil atau aneka keripik (chips). Minuman apperitif seperti cocktail, fruit punch, juice dan minuman beralkohol ringan turut serta disajikan. Ambilah minuman dan kue yang anda suka dan jangan sungkan makan sambil berdiri dan bercakap-cakap. Diusahakan percakapan yang bersifat netral, telenovela favorit, hobi dan kabar teman maupun keluarga bisa dijadikan topik pembicaraan. Sebaiknya obrolan dilakukan berkelompok, gunakan nada suara sedang dan selingi dengan joke ringan agar suasana lebih akrab dan hidup.
2.2.2    Di Saat Jamuan Makan
Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran dengan jumlah tamu yang banyak, seringkali menggunakan buffet service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan pembuka (appetizer) sampai penutup (dessert) anda di wajibkan mengambil hidangan sendiri dan menyantapnya di meja makan yang sudah di set up piranti makannya. Ada juga yang menggunakan american service, pelayanannya tamu duduk di meja sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter/s.
Dalam jamuan makan Internasional, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang akan di sajikan. Standarnya, didepan anda persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan, menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda duduk, buka napkin dan letakan di pangkuan anda. Jika ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja. Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari paling luar atau paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok dessert yang letaknya di atas piring main course.
2.2.3    Menikmati Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka di sajikan, pada B&B Plate(piring roti dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll atau brioche. Roti ini disantap sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup). Jangan menyantapnya dengan pisau dan garpu. Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suap dan olesi dengan butter (jika tersedia).
Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua zenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan dingin). Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu di pegang tangan kiri. Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan cutelery untuk untuk hidangan utama.
Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok soup(bertangkai pendek dan berujung bulat). Cara makannya, hirup soup dari tepi sendok bukan di suap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga anda mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas, aduk perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda diperkenankan menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup disajikan dengan mangkuk bertelinga (sebaiknya jangan dilakukan). Setelah selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup) agar waiter/s lebih mudah melakukan clear up.

2.2.4    Menyantap Hidangan Utama (main course)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur, baik di baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama. Cara makannya bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama a la Amerika, makanan dipotong-potong dulu kemudian letakan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
Gaya Eropa lain lagi, pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan anda saat memotong makanan dan kelihatan tidak kaku. Anda boleh menggunakan satu diantaranya yang lebih mudah.
Hidangan utama biasanya disajikan dengan minuman penyerta. Makanan dari daging disertai dengan red whine sedangkan sea food disertai white wine. Jika anda tidak mengkonsumsi wine, tolak dengan halus dan katakan minuman pengganti yang anda inginkan.
2.2.5    Dessert, Hidangan Manis Untuk Penutup
Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream, pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman yang disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih dahulu atau sisihkan sehingga memudahkan anda di saat menikmatinya.
2.2.6    Digestif Dring, Minuman Penyempurna Jamuan
Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan. Sering di sajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur atau Benedictine.
Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk, jangan sampai saat mengaduk sendok membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga mengeluarkan bunyi. Sedangkan minuman yang di sajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan posisi jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter/s menawarkan tambahan minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.
Agar nampak luwes dan elegant di saat jamuan, jangan malu untuk melatih diri baik di rumah maupun ikut kursus table maner yang sekarang banyak di tawarkan. Nampaknya begitu rumit dan terkesan banyak aturan, namun begitulah adanya. Sebuah etiket jamuan makan internasional yang sudah menjadi standar global service di hotel, maupun restaurant. Benar-benar tuntutan jaman yang sedikit merepotkan!. *Budi Sutomo.
Tabu Dilakukan Selama Jamuan Makan
*      Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas. Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan.
*      Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan buka napkin sebelum tuan rumah melakukanya. Serbet makan hanya digunakan untuk menyeka jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau membersihkan peralatan makan dengan napkin.
*      Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan berkecap. Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara ketika mulut masih penuh makanan juga harus dihindari.
*      Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa mengeluarkan bunyi.
*      Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu.
*      Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan panggil waiter/s untuk membersihkannya.
*      Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan agak menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau mengembalikan makanan yang telah di ambil.
*      Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung. Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya.
*      Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
*      Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup. Biasanya di lakukan di saat digestif drink pada akhir jamuan.
*      Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika terpaksa dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri.
*      Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara, seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan senyuman dan berpamitlah.

a)            Etika Bersantap

Setiap negara memiliki cara dan etiket makan, sendiri-sendiri. Orang sering menyebutnya dengan “Table Manners” atau “Dining Etiquette”. Negara-negara Continental, Eropa, dan Amerika punya gaya yang hampir mirip. Tak heran kalau aturan makan dalam pergaulan internasional akhirnya dipengaruhi oleh negara-negara tersebut.
Dari semua negara itu Perancis dapat mewakili etiket makan internasional. Bukan saja karena Prancis adalah salah satu kiblat dunia kuliner internasional, tapi juga karena banyak negara Barat lainnya yang turut menganut aturan makan Prancis.
Apa saja aturan main tersebut? Simak contekan berikut…………….
b)                 Posisi duduk
Ø  Posisi duduk dalam undangan makan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai salah duduk.
Ø  Dalam undangan makan tertentu yang bersifat formal biasanya masing-masing kursi sudah diberi nama di mejanya.
Ø  Nama diletakkan di atas meja.
Ø  Jika ini yang terjadi, duduklah di kursi yang tertulis nama Anda. Jika tidak ada, berarti Anda bebas memilih tempat duduk.
c)                  “Membuka” Kursi
Biasanya, yang “membukakan” kursi adalah para pramusaji. Jika ini tidak terjadi, jangan berkecil hati, bukalah sendiri dengan cara mengangkat sedikit kaki kursi, jangan menggesernya. Duduklah senyaman mungkin. Usahakan posisi duduk tetap tegak, jangan membungkuk.
d)         Kartu Menu
Kartu menu berisi urutan hidangan yang akan disajikan. Mulai dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup tertulis dengan jelas.
Jika ada salah satu hidangan yang Anda tidak inginkan atau merupakan pantangan, Anda dapat meminta pada pramusaji untuk tidak menyajikannya. Jika mungkin, beberapa hari sebelum Anda menghadiri undangan tersebut, sampaikan informasi ini kepada si pengundang. Jika tidak ada kartu menu, ikutilah tawaran yang diberikan si pengundang (host), katakan kepada host. Jika Anda satu meja dengan host, jangan mendahului membuka kartu menu. Biarkan host membuka kartu menu lebih dahulu.
Tips :
v  Sebaiknya datang lebih awal beberapa menit dari waktu undangan. Hal ini akan menolong Anda untuk memberikan rasa nyaman pada diri sendiri. Jangan menjadi pusat perhatian karena Anda datang terlambat.
v  Sikap ini sangat diperlukan. Dengan sikap tenang Anda akan dapat menguasai situasi selama perjamuan berlangsung.
e)         Membuka dan Melipat Napkin
Bukalah napkin perlahan, lalu letakkan dipangkuan Anda. Ini akan tampak lebih anggun daripada meletakkan di leher dengan cara menyangkutkan pada kerah kemeja/baju. Jika ada kuah hidangan yang jatuh kepangkuan Anda atau Anda merasa di bibir ada noda makanan, gunakan napkin dengan perlahan. Jika sewaktu-waktu ingin meninggalkan kursi, lipat dua napkin dan letakkan di atas kursi Anda. Ini sebagai tanda Anda akan kembali lagi ke tempat semula. Berbeda jika acara bersantap telah usai, lipat napkin dalam keadaan rapi, letakkan di atas meja sebelah kanan piring makan Anda.
f)         3 Bagian Dalam Table Setting
*            Bagian Tengah
Tepat ditengah, dekat dengan kursi, diletakkan piring makan. Di bagian ini semua hidangan akan diletakkan. Tepat diatasnya ditata dessert fork (garpu hidangan penutup) yang diikuti dessert spoon (sendok hidangan penutup) diatasnya. Bisa juga hanya salah satu. Sendok/garpu ini digunakan saat menyantap hidangan penutup.
*            Bagian Kanan
Ragam gelas akan diletakkan di sebelah kanan tamu. Umumnya ada 3 jenis gelas, water glass (untuk air), white wine glass (untuk anggur putih), dan red wine glass (untuk anggur merah). Pada jamuan makan Prancis atau jamuan makan sangat resmi akan tersedia lebih banyak macam gelas, seperti gelas untuk champagne, brandy, dsb. Yang perlu diingat, bagian paling luar biasanya berisi air. Jika ingin diisi minuman white wine atau red wine dan Anda ragu akan bentuk gelasnya, mintalah pramusaji menuangkannya.
Tepat dibawah gelas, di bagian kanan terdapat beberapa macam sendok dan pisau. Susunan sendok dan pisau ini biasanya ditata sesuai dengan hidangan yang akan disajikan. Gunakan sendok/pisau dari posisi paling luar dari piring makan (aturan Prancis/internasional).
*            Bagian Kiri
Pada posisi ini diletakkan B&B Plate (Bread & Butter Plate) yang dilengkapi dengan spreader (pengoles mentega). Saat menyantap roti jangan sekali-kali menggunakan pisau. Roti cukup dicabik dengan kedua tangan Anda. Baru oleskan mentega dengan spreader. Masih di posisi kiri, tepatnya di bawah B&B Plate, mulai juga tertata rapi ragam garpu. Cara menggunakannya? Gunakan dari yang paling luar. Garpu ini adalah pasangan dari sendok pisau yang terletak pada posisi sebelah kanan. Ingat saja tetap gunakan rumus : work from out!!!
g)         Posisi Tangan Saat Bersantap
Saat bersantap jaga posisi kedua tangan Anda, jangan sampai diletakkan di atas meja. Posisi yang baik : jaga punggung tangan beberapa sentimeter dari atas meja, tidak melebihi posisi piring. Siku tangan juga jangan diletakkan di atas meja.


h)         Menggunakan Sendok Sup
Sup sering disajikan sebagai hidangan pembuka panas. Bentuk sendok untuk menyantap hidangan ini juga berbeda. Bentuknya lebih bulat. Menggunakan sendok sup yang baik adalah, masukkan sisi luar sendok perlahan-lahan melalui sendok bagian dalam. Cara ini tidak akan membakar bibir Anda karena panasnya sup. Jangan sekalipun meniup sup saat sudah ada di dalam sendok.
i)          Memasukan Hidangan ke Dalam Mulut
Saat memasukkan hidangan ke dalam mulut jangan biarkan mulut menjemput hidangan, melainkan biarkan tangan Anda yang mengantarkan hidangan ke dalam mulut.
j)          Posisi Garpu dan Pisau Saat Memotong Hidangan
(Terutama hidangan utama/main dish)
Saat memotong hidangan, garpu ditusukkan pada seberapa besar bagian yang akan disuap. Pisau diletakkan tepat di luar garpu. Gunakan pisau seperti menggunakan gergaji, jangan terlalu keras menekan. Lalu santap potongan hidangan dengan garpu.Cara Amerika agak sedikit berbeda. Biasanya, hidangan dipotong-potong hingga tuntas, lalu pisau diletakkan di posisi kanan. Garpu dipindahkan ke tangan sebelah kanan. Hidangan pun siap untuk disantap.
k)         Posisi Sendok atau Darpu dan Pisau Usai Bersantap
Usai menyantap hidangan, letakkan sendok/garpu atau pisau yang Anda gunakan dalam keadaan terbuka dan saling berdekatan pada posisi tengah piring makan (posisi angka lima pada jam). Meletakkan sendok/garpu dalam keadaan punggung di atas sudah tidak trend lagi, tapi juga tidak berarti salah.
Coffe or tea?
Seusai suapan terakhir dari hidangan penutup biasanya ditawarkan teh atau kopi. Tentukan pilihan Anda. Teh atau kopi akan dibawakan ke hadapan Anda komplit dengan semua perlengkapannya. Kalaupun anda tidak menghendaki keduanya, tidak apa-apa. Ucapkan terimakasih.
Beberapa Perlakuan Khusus
v  Wine
Hidangan “Barat” selalu identik dengan wine.
Jika Anda tidak berpantang, minum wine juga punya aturan main. Jika yang Anda santap aneka seafood, daging putih (ayam misalnya), dan sayuran, pilihlah white wine. Jika yang disantap daging merah atau hidangan berat seperti lasagna, pilihlah red wine. Peganglah kaki gelas saat mengangkat gelas wine. Jangan memegang badan gelas, hal ini sangat tidak tepat. Panas yang dihantarkan tubuh kita lewat tangan akan mengganggu cita rasa wine.
v  Pizza
Sering kali orang salah kaprah saat menyantap hidangan populer ini yaitu memotong dan menyuapnya menggunakan pisau. Di Italia atau resto Italia asli, pizza disantap dengan tangan, karena adonan pizza masih tergolong adonan roti. Demikian pula dengan sandwich, tidak haram hukumnya jika Anda langsung menyantapnya dengan kedua tangan Anda.
v  Pasta
Sebenarnya menikmati pasta atau hidangan yang menggunakan pasta cukup menggunakan sendok dan garpu. Caranya, untuk pasta panjang yang bentuknya seperti mi, ambil pasta dengan garpu yang dipegang dengan tangan kiri, kemudian dengan bantuan sendok sebagai penahan, putar dan gulung pasta hingga ‘melekat’ di garpu. Dengan cara ini tentunya Anda akan lebih mudah menyantapnya.
v  Caviar
Telur ikan ini sangat mahal. Tak heran alat makannya pun terbuat dari gading. Terdiri dari sendok dan pisau. Pisaunya tidak tajam, pada bagian ujungnya agak melebar dan melengkung ke dalam. Santaplah caviar dengan bantuan kedua alat ini. Pada jamuan Prancis biasanya caviar disajikan dengan bellini dan beberapa macam pelengkap seperti casper, mayones, mustard, dan rempah daun cincang.
Cara menyantapnya, dengan bantuan pisau, oleskan pelengkap pada bellini lalu letakkan caviar di atasnya dengan bantuan sendok. Nikmati kelezatannya!Hidangan ini juga umumnya ditemani dengan segelas white wine.
v  Ikan
Jangan salah menggunakan pisau saat menyantap ikan. Pisau ikan berbeda dengan pisau yang digunakan untuk hidangan yang terbuat dari daging/ayam. Pisau ikan bentuknya lebih menyerupai sekop ramping dan runcing membentuk segi tiga pada bagian ujungnya dengan sedikit lekukan.
v  Escargot
Hidangan dari siput yang sangat digemari orang Prancis ini punya cara khusus untuk menyantapnya. Jika disajikan dalam cangkangnya, biasanya akan diberikan alat khusus mirip seperti Tang yang digunakan untuk menyantap kepiting. Hanya lebih kecil. Jika disajikan tanpa cangkang, siap santap, maka alat makannya adalah garpu ‘berkaki’ tiga, 2 kaki di bagian sisi cukup lebar sedangkan yang paling tengah kecil mirip garpu biasa. Jangan pernah menggunakan pisau untuk menikmati escargot. Hidangan ini biasanya disajikan dengan segelas wine.
v  Roti
Jangan pernah menggunakan pisau saat memotong roti. Cukup cabik dengan jari jemari Anda.
Penting Untuk di Ingat
*                  Jalan terbaik untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan alat-alat makan dalam jamuan makan, jadilah ‘pengikut’. Tunggu hingga host (pengundang) dan undangan lain memulai, kecuali Anda sudah yakin dan terbiasa dengan table manners.
*                  Jangan pernah minta hidangan dibungkus untuk dibawa pulang.
*                  Jangan merokok selama acara santap berlangsung.
*                  Jika tidak disediakan, jangan minta garam atau merica.
*                  Jangan menimbulkan bunyi saat mengunyah hidangan. Apalagi berbicara saat mulut penuh dengan makanan.
*                  Jangan pernah menghirup kuah sup atau hidangan berkuah lainnya, sampai menimbulkan suara.
*                  Jangan berusaha mengambil sisa makanan di gigi dengan lidah atau tusuk gigi saat jamuan. Lebih baik permisi sebentar ke rest room.
*                  Jika ada hal yang mendadak yang membuat Anda harus undur diri, permisilah pada host dan teman semeja dengan sopan.
*                  Jika merica/garam jaraknya terlalu jauh dari Anda, minta tolonglah dengan sopan pada orang yang terdekat duduknya dengan Anda.
*                  Jika salah satu alat makan jatuh, jangan panik. Ambil segera dan letakkan di pinggir piring. Minta gantinya pada pramusaji.
*                  Yang terpenting saat menikmati jamuan makan adalah menikmati jamuan itu bersama-sama dengan orang-orang disekitar Anda.
Etika di Meja Makan


Jika anda diundang ke sebuah jamuan formal, makan malam bersama pejabat misalnya, anda harus menyiapkan diri anda agar tidak kaku atau grogi. Tidak ada salahnya anda mulai belajar etika di meja makan. Banyak orang yang tak menghiraukan etika dan sopan santun di meja makan, padahal jangan salah, banyak kontrak bisnis sukses berawal dari meja makan.Jika anda mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung anda menunjukkan intelektualitas anda.Sekarang mari mengandaikan anda diundang di sebuah restoran terkenal dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa. Ini yang harus anda lakuka :
¨                  Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
¨                  Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda
¨                  Jika anda sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.Nah biasanya jamuan formal terdiri dari beberapa menu
v    Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer. Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil. Kalau Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.
v    Hidangan Utama (Main Course)
Nah hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri.
v    Hidangan Penutup (Dessert)
Puas menyantap hidangan utama, saatnya anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap. Bila hidangan pentup anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya  atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum isinya.
Ada dua alasan mengapa sebaiknya hal ini dilakukan:
¨      Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau belum. Jangan rusak acara makan tersebut dengan menambahkan garam pada makanan sebelum Anda tahu pasti apakah makanan tersebut sudah cukup asin atau belum bagi Anda. Karena dengan langsung menambahkan garam tanpa mencicipinya terlebih dahulu dan ternyata makanan tersebut sudah cukup asin, Anda tidak mungkin dapat menghabisi makanan tersebut dan hal ini akan memberi kesan tidak baik.
¨      Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan garam pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan lada, karena garam dan lada selalu berada bersama.
Siku Di Meja
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila Anda melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini memberi kesan tidak sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan panjang. Bila terkena noda, akan terlihat jelas.
Kapan Anda boleh meletakkan siku di meja makan? Waktu yang tepat adalah di antara dua makanan. Maksudnya, pada waktu selesai menyantap makanan pembuka dan akan masuk ke makanan utama atau pada saat selesai menyantap makanan utama dan akan melahap makanan penutup. Anda dapat relaks sebentar sambil menantikan makanan berikutnya. Atau dapat juga pada saat Anda harus berbicara dengan teman satu meja yang posisinya tak langsung di sebelah Anda. Letakkan siku di atas serbet dan dekatkan posisi Anda dengan lawan bicara sehingga Anda dapat mendengar apa yang dikatakannya, demikian pula sebaliknya.
Bila bicara soal etika, tidak berarti kita sedang membicarakan masalah penampilan yang menarik. Tata krama merupakan cara untuk menghargai orang lain. Dengan memahami etika atau tata krama, sikap kaku dan tak nyaman dapat dihindari. Selain itu, Anda pun terkesan sopan dan amat pantas untuk dihargai. Nah, mulai sekarang, jangan lupa menerapkan 5 aturan dasar tadi dan Anda akan melihat serta menikmati hasilnya

Etika makan dan mengatur letak sendok

susunan-perangkat-makan Etika makan dan mengatur letak sendok
Bukan cuma berbicara atau menulis opini di web yang perlu etika, bahkan mengatur letak sendok dan garpu di meja makan pun ada aturannya. Makanan utama sebaiknya langsung disantap saat masih hangat, tapi untuk makanan dingin perlu menunggu tuan rumah.
Apa yang harus anda lakukan pada saat jamuan makan dan gelas apa untuk minuman anda? Sangat mudah, begitu para pakar etiket berkata. Aturan umum tentang perangkat makan tersebut adalah mulai dari yang posisinya paling luar, dan kemudian bergerak ke arah di mana piring utama kita berada: sendok sop dulu, kemudian pisau ikan dan garpu, dan barulah pisau dan garpu utama.
Keterangan gambar:
A.    Serbet
B.     Piring utama
C.     Mangkok sop dan tatakannya
D.    Piring roti dan mentega dengan pisau roti
E.     Gelas air
F.      Anggur putih
G.    Anggur merah
H.    Garpu ikan
I.       Garpu utama
J.       Garpu salad
K.     Pisau utama
L.     Pisau ikan
M.   Sendok sop
Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue
Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan di sebelah kiri garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad.
Kapan memulai makan
Berbeda dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain — mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan.
Makanan yang dapat dipegang dengan tangan:
*                  Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
*                  Bacon: jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
*                  Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
*                  Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayapayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.


Membuang makanan yang terselip dari mulut:
1.      Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke piring.
2.      Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3.      Duri ikan: buanglah dengan jari.
4.      . Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.
Gelas apa untuk minuman apa
Para ahli minuman anggur sepakat bahwa tiap jenis minuman anggur membutuhkan gelas yang berbeda untuk memberikan kesan yang mendalam dari aromanya. Misalnya menggunakan gelas yang ramping untuk minuman Burgundy, tidak akan memberikan ruang yang cukup bagi cairan minuman tersebut untuk membuat pusaran dan mengeluarkan aroma khusus.
 Bentuk gelas juga perlu berbentuk melangsing dari atas ke bawah sehingga memungkin kan aromanya tercium sebelum diteguk. Pada umumnya, pegangan gelas haruslah cukup panjang untuk digenggam dan tidak menyentuh bagian mangkuknya sehingga dapat mempengaruhi suhu minuman dan aromanya.
Keterangan gambar, dari kiri ke kanan:
a)      Air: gelas dengan gagang yang pendek. Pegang gelas pada bagian gagangnya untuk mempertahankan minuman tetap dingin.
b)      Brandy: pencium aroma brandy. Bawalah gelas dalam dua genggaman tangan untuk menghangatkan gelas yang akan mengeluarkan aroma brandy.
c)      Anggur putih: dengan bentuk agak ramping dan bagian mangkoknya melebar untuk menangkap aromanya. Pegang gelas pada gagangnya agar minuman tersebut tetap dingin.. Burgundy Reds dan Pinot Noirs: dengan bentuk agak melebar dan lebih tiggi dibanding gelas untuk anggur putih.
d)     Champagne: gelas yang sempit, yang dapat mengurangi daerah permukaan anggur dan menghindari busa minuman dari berhamburan.
e)      Anggur merah: gelas anggur yang paling besar. Peganglah gelas pada bagian pertemuan antara gagang gelas dan mangkuknya.
jenis-gelas-minuman-anggur Etika makan dan mengatur letak sendok
2.3  ETIKA MAKAN TRADISIONAL
2.3.1    Jamuan Tradisional Cina
Jamuan tradisional Cina berbeda dengan jamuan makan gaya Barat dimana hidangan disajikan satu per satu sesuai urutannya. Secara tradisional, tata cara makan Cina justru menghidangkan makanan sekaligus.
Semua hidangan disajikan di atas meja dan disantap bersama-sama. Itu sebabnya, jika Anda diundang menghadiri jamuan makan Cina di resto Cina, meja makannya pasti berbentuk bundar dengan alas/meja kecil yang bisa diputar pada bagian tengahnya. Dengan begitu, para tamu tinggal memutar meja untuk mengambil semua hidangan yang disajikan di tengah meja.
Jamuan seperti ini biasanya berlaku khusus untuk keluarga atau kerabat dekat. Semua tamu bebas menikmati semua hidangan sambil bercengkerama. Tidak banyak ‘aturan main’ yang mengikat karena hal yang paling penting adalah kebersamaan. Jadi, tak perlu bingung jika melihat hidangan di tengah meja disajikan tanpa sendok saji (serving spoon), karena masing-masing tamu boleh mengambil hidangan dari tengah dengan menggunakan sumpit yang telah dipakainya untuk menyantap hidangan sebelumnya.
Jamuan Cina Masa Kini
Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Cina sedikit demi sedikit mulai melebur dengan aturan internasional, terutama untuk acara makan yang sifatnya lebih formal, misalnya untuk jamuan makan bisnis. Hal ini akan dijumpai di resto-resto Cina masa kini. Makanan disajikan secara berurutan, satu demi satu, dimulai dari hidangan pembuka dingin, sup, baru kemudian hidangan utama. Selanjutnya jamuan diakhiri dengan menyantap mi atau nasi goreng sebelum hidangan penutup. Nasi atau mi merupakan hidangan ‘berat’ yang mengenyangkan. Jika disajikan di awal, para tamu tidak lagi bisa menikmati serentetan hidangan selanjutnya karena sudah terlalu kenyang.
Dalam jamuan cina seperti ini, sebelum mulai makan, biasanya disiapkan satu camilan ringan seperti kacang-kacangan atau buah-buahan kecil yang telah dikeringkan, sebagai pengantar menuju acara santap yang sebenarnya. Setelah selesai dengan satu hidangan, Anda tetap duduk, menunggu hidangan selanjutnya yang akan disajikan oleh para pelayan. Kecuali dengan alasan tertentu (seperti jika Anda vegetarian atau alergi terhadap salah satu jenis makanan yang dihidangkan). Agar tidak bersisa sebaiknya Anda memang mengambil sedikit dulu untuk setiap hidangan yang disajikan sedikit setiap hidangannya.
Peralatan Makanan Cina
Sangat sederhana, yaitu sepasang sumpit dan sendok bebek untuk sup atau hidangan lainnya.
Sumpit
Bentuk sumpit Cina sedikit berbeda dengan sumpit yang digunakan di Jepang. Sumpit Cina ujungnya agak tebal dan persegi, tidak seruncing sumpit Jepang.
 Sumpit harus ditaruh di atas sandaran sumpit yang diletakkan di samping piring makan, dengan posisi ujung yang lebih runcing di atas. Setelah digunakan untuk menyantap satu hidangan, sumpit yang sama dapat digunakan untuk menyantap hidangan yang lain.
Di Cina, semua kegiatan saat makan, termasuk menyantap nasi, menggunakan sumpit sebagai alat bantu. Hal yang perlu diketahui. Saat menyantap hidangan dari ikan. Jika ikan sudah selesai disantap pada salah satu sisinya, jangan pernah membalikkan ikan dengan sumpit. Menurut kepercayaan, jika ikan tersebut patah, maka hidup Anda akan mengalami banyak masalah.
Cara memegang sumpit memang susah-susah gampang. Tapi yang penting, pada saat makan, jangan sampai terdengar suara berisik dari sumpit yang beradu dengan mangkuk atau piring. Karena, hal ini menunjukkan bahwa mangkuk Anda sudah kosong.
Berikut ini tata cara memegang sumpit yang benar:
  • Letakkan satu sumpit di antara jari tengah dan telunjuk.
  • Letakkan sumpit yang lain diantara jari tengah dan telunjuk, seperti memegang pensil. Tekan dan jepit dengan bantuan ibu jari.
  • Jepit makanan dengan cara menggerakkan sumpit yang di atas, naik dan turun. Usahakan sumpit yang ada di bawah tetap di tempat dan tidak bergerak.
Sendok Bebek
Untuk menyantap sup atau hidangan berkuah lain, gunakan sendok bebek yang biasanya terbuat dari porselen. Sendok bebek biasanya diletakkan diatas piring alas mangkuk sup.
Selain itu, ada sebuah sendok bebek lagi yang diletakkan di atas meja. Sendok ini biasa digunakan untuk meletakkan sisa-sisa duri dan tulang saat menyantap hidangan ikan. Sendok ini bisa langsung didekatkan ke mulut saat Anda akan membuang duri ikan
Mangkuk Sup
Tidak seperti hidangan lain, sup biasanya disajikan secara individual dalam mangkuk sup kecil. Mangkuk biasanya diletakkan di atas sebuah piring bundar. Untuk menyantapnya, gunakan sendok bebek.
Mangkuk Nasi
Dalam jamuan makan ala Cina yang semua hidangannya disajikan di tengah meja, biasanya setiap tamu akan disajikan semangkuk nasi putih yang diletakkan di sebelah kiri atas piring makan. Mangkuk nasi bentuknya mirip mangkuk sup, tapi ukurannya lebih kecil.
Sama dengan di Indonesia, di Cina, nasi ternyata sama pentingnya. Bahkan ada istilah yang mengatakan “A meal without rice is like a beautiful girl with only one eye.”Bagi bangsa Cina, nasi merupakan simbol kehidupan dan kesuburan.
Saat menyantap nasi, tangan kanan memegang sumpit dan tangan kiri memegang mangkuk nasi yang dibawa mendekati mulut. Sebaiknya, jangan menyisakan sebutir nasi pun dalam mangkuk, karena konon jika Anda melakukannya, Anda akan mendapatkan pasangan istri/suami yang jelek.Percaya atau tidak? terserah Anda.
Cawan Teh
Teh tak kalah penting dalam jamuan makan Cina. Fungsinya sama dengan segelas air putih yang biasa disajikan pada jamuan makan Barat. Sambil menyantap hidangan, masing-masing tamu disajikan secawan teh hangat yang diletakkan di sebelah kanan atas dari piring makan.
Ada beberapa jenis teh yang biasa digunakan, seperti oolong tea, jasmine tea, atau crysntium tea. Umumnya teh disajikan tawar tanpa penambahan pemanis. Teh disajikan untuk melunturkan cita rasa yang tertinggal di mulut, seperti lemak, sehingga Anda siap menyantap dan menikmati hidangan selanjutnya.
Saat hendak menyeruput secangkir teh, pegang piring alas cangkir dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang cangkir. Bawa keduanya beriringan mendekati mulut.


Tempat Saus
Tempat saus berisi kecap asin akan selalu tersedia di atas meja. Fungsinya sebagai pelengkap atau saus pencelup. Tak perlu ragu untuk langsung mencelupkan potongan makanan Anda, karena saus tersebut disajikan untuk masing-masing tamu.
Serbet dan Lap Tangan
Pada jamuan makan Cina yang diadakan di resto Cina, biasanya disediakan serbet dan lap basah yang digunakan untuk membersihkan tangan dari kotoran yang melekat sebelum Anda bersantap.
Hidangan Khusus
Ø  Kepiting
Khusus untuk menyantap kepiting, diperlukan satu alat bantu khusus. Bentuknya mirip tang, hanya lebih kecil dan runcing ujungnya. Gunanya untuk memecahkan kulit/cangkang kepiting. Cara menggunakannya, jepitkan kebagian yang hendak diambil dagingnya, jepit hingga kulit/cangkangnya pecah. Setelah itu, jangan ragu untuk menggunakan kedua tangan Anda untuk membantu mengambil daging kepiting yang tersembunyi di balik kulit. Untuk sajian yang satu ini, biasanya juga disediakan satu wadah khusus untuk mencuci tangan.
Ø  Mie
Hidangan mi juga merupakan hidangan yang tak kalah populer dalam dunia kuliner Cina. Seperti hidangan yang lain, mi disantap dengan menggunakan sumpit.
Ø  DimSum
Dulu, dim sum biasa dihidangkan sambil minum teh pada hari libur saat semua keluarga berkumpul. Disajikan dalam berbagai variasi bentuk dan rasa di dalam keranjang bambu. Cara makannya? Tetap dengan bantuan sumpit.
Ø  Steak
Jangan kaget jika di meja Anda tiba-tiba disediakan garpu dan pisau. Seperti telah dijelaskan, pengaruh internasional mulai menyusup ke dalam tradisi Cina, termasuk dalam hidangan yang disajikan. Hidangan steak misalnya,
Ø  tidak perlu ragu untuk menggunakan pisau dan garpu sebagai alat bantu. Aturannya? Sama dengan aturan internasional.
2.3.2    Makanan Tradisional Indonesia
babi-panggang-1.jpg
MAKAN BERSAMA (rap marsipanganon) sangat penting dan bermakna khusus bagi komunitas Batak. Tidak ada suatu pembahasan atau kegiatan penting yang boleh dilakukan sebelum makan bersama. Ingkon di ginjang ni sipanganon do pangahataion na marsintuhu. (percakapan penting harus dilakukan sesudah makan). Seperjamuan atau sapanganon adalah tanda persekutuan, kebersamaan dan perdamaian, jadi bukan sekadar aktifitas mengenyangkan perut saja.
Ada bermacam bentuk makan bersama dalam kultur Batak. Ada tradisi mamboan sipanganon (membawa makanan ke rumah seseorang) dan ada pula mamio (mengundang orang datang untuk makan), memberi makan pihak “atas” (manulangi) dan atau pihak “bawah” (mangupa), memberi makan dalam rangka meminta sesuatu dan ada juga hanya untuk mentraktir (manggalang), makan merayakan sukacita (mangan haroan, mamoholi, pesta unjuk) atau menghayati kedukaan (mangan indahan sipaet-paet/ togar-togar).
Kultur Batak secara umum menyebutkan makan sebagai mangan indahan na las (makan nasi hangat) dan manginum aek sitio-tio (minum air bening). Indahan na las dohot aek sitio-tio adalah simbol kehidupan penuh sukacita dan kejujuran. Makan bersama sebab itu bertujuan merayakan kehidupan dan kebenaran.
Menarik, bahwa bahasa Batak sama-sama menggunakan kata las untuk menyebutkan hangat maupun sukacita. Kata tio berarti bening, digunakan untuk air maupun pandangan juga niat hati. Air yang bening adalah simbol transparansi, kejujuran dan ketulusan yang sangat dijunjung tinggi dan dihargai oleh kultur Batak.


*                  Tudu-tudu Sipangangon
Tudu-tudu sipanganon yang arti harafiahnya penanda perjamuan (bila dalam keadaan lengkap disebut na margoar atau bagian-bagian hewan yang diberi nama sesuai dengan yang berhak menerimanya dalam parjambaran atau pembagian daging hewan) adalah bagian-bagian tertentu hewan sembelihan yang diletakkan di tengah-tengah sebagai simbol penghormatan hasuhutan kepada undangannya khususnya hula-hula. Maksudnya: untuk menjamu hula-hula pihak tuan rumah tidak membeli daging kiloan (rambingan) tetapi rela mengorbankan nyawa satu ekor hewan. Sebagai balasnya hula-hula akan memberikan ikan (dengke) dan beras. (Dahulu disebut boras sipir ni tondi atau beras penguat roh, sekarang bagi komunitas Batak-Kristen harusnya disebut boras parbue atau beras buah kehidupan).
Sering kita saksikan pada jaman sekarang sewaktu menyerahkan tudu-tudu sipanganon atau penanda perjamuan pihak keluarga akan beramai-ramai memegang piringnya dan kalau mereka terlalu banyak jumlahnya akan saling memegang bahu, seolah-olah ada sesuatu yang hendak dialirkan. Padahal kesaksian orang tua-tua pada jaman dahulu tidak begitu. Tudu-tudu sipanganon cukup diletakkan di tengah-tengah ruangan di hadapan undangan terhormat! Bagi kita orang Kristen lebih baik tudu-tudu sipanganon diletakkan di tengah tengah ruang agar tidak menimbulkan salah tafsir seolah-olah makanan itu memiliki kekuatan magis atau menjadi medium penyaluran berkat. Sebab tudu-tudu sipanganon itu hanyalah simbol penghormatan kepada undangan bahwa jamuan dilakukan dengan khidmad dan sepenuh hati. Tidak ada kekuatan magis yang hendak dialirkan di sana.
Sebagai simbol pengormatan, tudu-tudu sipanganon seharusnya pertama kali disampaikan kepada Allah dan kemudian kepada manusia. Sebab itu dalam even pertemuan Kristen-Batak sebaiknya kita lebih dulu berdoa makan sebelum menyerahkan tudu-tudu sipanganon kepada hula-hula. Itulah tanda bahwa kita lebih taat dan hormat kepada Allah daripada kepada manusia.
*                  Sapa
Sapa adalah piring kayu berdiameter lebih-kurang 40 cm. Pada jaman dahulu keluarga nenek moyang kita makan duduk lesehan di lantai menggunakan satu sapa. Lazimnya 1(satu) rumah memiliki 1(satu) sapa. Bapa, ibu dan anak-anak makan di satu sapa dengan tertib, sopan dan hormat. Peranan sapa sebab itu mirip dengan meja makan di rumah kita orang moderen. 1 satu) rumah 1(satu) meja makan. Yang terpenting bukanlah sapa atau meja makan itu an sich tetapi kesatuan keluarga yang menggunakan sapa atau meja makan itu.
Tentu saja kita sekarang tidak mungkin lagi kembali ke tradisi sapa. Namun acara makan dan doa bersama satu keluarga inti harus tetap kita hidupkan dan laksanakan. Mungkin bagus jika kita komunitas Kristen-Batak dapat menjadikan sapa sebagai simbol kebersamaan keluarga inti: ayah, ibu dan anak-anak. Sebab ada kecenderungan kita hanyut dengan ritus-ritus keluarga besar (na saompu, parmargaan) dan mengabaikan peranan keluarga inti sebagai dasar atau tiang kehidupan.

*                  Marmeme
Pada jaman dahulu ibu-ibu marmeme, mengunyahkan makanan untuk anak-anaknya yang masih kecil. Makanan lebih dulu dikunyah si ibu kemudian secara cepat dan trampil langsung dimasukkan ke mulut si anak kecil. Persis seperti burung atau hewan lainnya. Bagi kita orang moderen mungkin ini dianggap menggelikan, kurang higienis atau “jorok”. Namun pada jaman dahulu marmeme adalah wajar dan merupakan tanggungjawab orangtua. Sebagaimana menyusui, marmeme sangat meneguhkan hubungan emosional antara orangtua. Ada satu umpama yang dalam tentang marmeme: dompak marmeme anak, dompak marmeme boru. Artinya tidak ada perbedaan antara anak laki-laki atau anak perempuan.
*                  Manulangi dan Mangupa-ngupa
Kultur Batak mengenal istilah manulangi, yaitu menyampaikan makanan yang lezat kepada orangtua atau hula-hula. Dahulu motivasi memberi makanan ini selain untuk menyenangkan hati orangtua atau hula-hula, juga untuk menyampaikan permohonan kepada yang diberi makan. Apalagi ketika memberi sulang-sulang hariapan atau perjamuan purnabakti atau pensiun dari adat kepada seorang tua, sebetulnya lebih kental dengan kepentingan anak-anak daripada kepentingan orangtua yang sudah lanjut usia itu. Disinilah iman Kristen harus menerangi dan menggarami kultur manulangi. Acara manulangi haruslah berdasarkan kasih agape atau kasih tanpa pamrih (holong na so marpambuat) dan hormat tanpa syarat (hormat na so marsiala) kepada orangtua.
Mangupa-upa adalah kebalikan dari manulangi. Yaitu dari orangtua kepada anak, dari hula-hulakepada boru. Tujuannya terutama untuk menguatkan, meneguhkan dan memberi semangat kepada anak atau boru yang sakit, terkejut atau baru lepas dari bahaya. Pada jaman pra-kristen orang yang sakit, lemah, terkejut, celaka dianggap ditinggalkan oleh roh-nya (tondi-nya) karena itu perlu diupa-upa agar rohnya kembali: “mulak tondi tu ruma”.









Penutup
Kesimpulan

Dalam hubungan bisnis atau dalam hubungan kehidupan sehari-hari pasti kita pernah diundang untuk acara jamuan makanbersama.Tujuan makan bersama adalah memper erat antara pengundang makan dan yang diundang, baik untuk keperluan bisnis maupun keperluan lainnya.
Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manners merupakan hal yang utama yang perlu diperhatikan, tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya. Demikian pula, ada tata krama dalam percakapan harus diperhatikan, sedemikian rupa, sehingga tidak mendominasi pihak pengundang makan.
Dalam jamuan makan tradisionalpun harus memperhatikan etika juga sama halnya dengan etika makan internasional. Walaupaun tampaknya makan tradisional dengan menggunakan makan dengan tangan tampaknya santai dan nikmat.
Etika diperlukan tidak hanya dari makan saja. Dalam pergaulan sehari-hari, terutama dengan orang barat,Etika pun memegang peranan penting.Tanpa ada etika dalam setiap kegiatan, tidak salah maka kegiatan tidak akan berjalan teratur dan baik sesuai dengan keinginan untuk lancarnya suatu acara.















  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saran kritik dan pertanyaan, silahkan komentar dengan sopan :)